Jumat, 11 Juni 2010

Makna Kehidupan (Karya Untuk Perdamaian)

Hidup ini memang seperti panggung sandiwara. Kita semua hanya aktor yang berperan di dalamnya. Sang sutradara ialah Sang Ilahi. Ia menciptakan beragam peran yang kita lakoni. Ada yang kaya dan ada yang miskin. Ada yang hitam dan ada yang putih. Perbedaan ras, suku bangsa, agama, budaya dan tradisi pun sangat beragam di muka bumi ini. Akan tetapi Sang Sutradara tidak pernah menciptakan lakon protogonis dan antagonis. Manusia sendirilah yang akan menciptakan karakter pada dirinya, apakah ia akan menjadi pemeran protogonis dengan perilaku sebagai manusia dengan segala kebaikan ataukah ia akan menjadi pemeran antagonis sebagai manusia dengan segala kejahatan.
Perselisihan antarmanusia kadang kala diakibatkan oleh adanya perbedaan. Mulai dari perselisihan kecil hingga terjadinya perang antarnegara. Seandainya saja setiap manusia hendak menciptakan karakter protogonis pada dirinya, maka takkan ada sifat-sifat untuk menyakiti pihak lain atas dasar adanya perbedaan. Tetapi yang namanya panggung sandiwara memang takkan lengkap bila tanpa adanya peran antagonis.
Hidup ini hanya sementara, berbuat yang terbaik harusnya jadi motivasi dalam hidup kita. Tak ada manusia diciptakan sempurna adalah benar, tetapi hal itu adalah agar setiap manusia menyempurnakan dirinya, tentunya dengan berbagai hal yang membawa ke arah positif.
Perbedaan ada bukan untuk menjadi penghalang. Perbedaan ada untuk terjalinnya tenggang rasa hingga terwujud perdamaian. Setiap manusia mungkin akan menganggap apa yang dimilikinya atau apa yang ada pada dirinya adalah yang terbaik dan paling benar. Sadarkah Anda bahwa merendahkan ataupun menyalahkan apa yang dimiliki manusia lainnya adalah bagian dari menjadikan diri Anda sebagai pemeran antagonis di dunia? Sebab hal tersebut tentunya akan menimbulkan perasaan benci di hati Anda terhadap manusia yang lainnya, dan hal itu tentu saja akan mengakibatkan terjadinya ketidakharmonisan hubungan antarsesama manusia. Dan pada akhirnya perang pun akan terjadi!
Jika kita ingin membuat dunia ini damai, maka marilah menciptakan perasaan damai itu mulai dari diri kita sendiri. Berdamailah dengan dirimu dan hatimu. Kita mungkin pernah merasa tersakiti atau teraniaya, hingga menimbulkan rasa sakit hati dan dendam di hati kita. Jika itu terus dipelihara, tentu saja tak akan ada damai di hati kita. Akan tetapi, jika kita membuang jauh-jauh perasaan dendam dan kebencian kemudian berdamai dengan perasaan itu, tentunya ketenangan dan kebahagiaan batinlah yang akan kita rasakan. Inilah awal dari menciptakan perdamaian di dunia.
Mari sahabat dan saudaraku, berdamailah dengan dirimu, keluargamu, lingkunganmu, sesamamu, dan wujudkanlah perdamaian dunia, untuk kita semua!!!

4 komentar: