Hujan rintik-rintik masih turun
Masih terasa tubuh ini basah
Jika terus tak berlindung
Tapi suara hati memang masih mengenang
Saat ketika langit masih cerah
Hingga akhirnya hujan deraspun turun
Hujan memang kini tak deras lagi
Namun serpihan air kesedihan masih terasa
Karena rasa kehilangan
Dia yang telah hadir sebagai pengobat hati
Yang pernah terluka parah
Karena ketidakjujuran
Dia yang menyisakan sesak di pernapasanku
Karena sesungguhnya hati masih merindu
Namun dia telah mengabaikanku
Membiarkanku berdiri di dalam rintik hujan ini
Terpuruk dalam kesetiaan hati
Serta pengorbanan untuk menunggu
Dan suatu ketika...
Ketika tubuhku mulai lunglai
Basah kuyup dalam penantian
Aku melihat sesuatu yang muncul
Ada bayangan dalam air hujan
Bayangan yang hanya terlihat samar
Menyatakan bahwa ia tak berada dekat denganku
Ia sangat jauh, dan aku tak dapat menyentuhnya
Dengan tanganku.... Dengan ragaku....
Namun....
Bayangan itu terasa dekat dengan hatiku
Sangat dekat....
Karena aku merasakan
Ia memayungiku dari rintik hujan
Ia menyelimuti hatiku yang beku
Hingga ku merasa hangat
Dan aku melihat goresan pena di langit
Warna-warni pelangi...
Ia hadir bagai sepercik cahaya kilat
Seketika membuatku tersadar
Bahwa aku masih punya hati
Untuk merasakan hangatnya udara
Tak terus berdiam diri, terpaku pasrah
Dalam derai hujan kesedihan
Ia memang hanya sebuah bayangan dalam air
Tapi suatu hari nanti...
Aku pasti dapat menyentuhnya dengan tanganku
Memeluk dan merengkuhnya dalam tubuhku
Dan takkan pernah melepaskannya
Agar hujan tak turun lagi
Dan pelangi terus mewarnai hatiku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar