Saya mempunyai beberapa media sosial. Saya sangat suka melihat isi timeline media sosial saya setiap hari. Entah itu kabar berita dari teman-teman di media sosial atau apapun yang dishare di sana. Saya suka memberi like saat teman-teman mengupload foto anak-anaknya yang lucu, walaupun saya sendiri memutuskan untuk tidak memposting gambar anak-anak saya. Saya bahagia melihat teman-teman mengupload kebersamaan dan kebahagiaan mereka dengan pasangannya, meskipun saya tak pernah sekalipun mempublikasikan pasangan saya di media sosial.
Namun, terkadang orang lain berpikiran berbeda dengan apa yang kita pikirkan. Saat mereka tak pernah melihat saya mengupload foto liburan seperti kebanyakan orang, maka ada saja yang berpikir "pasti dia ini pelit, gak pernah liburan". Atau saat saya tak pernah memposting foto selfie di depan setir mobil, ada juga yang akan berpikir "kasian, sampai sekarang dia belum punya mobil." Tidak sedikit yang berpikir "hidupnya pasti membosankan!".
Ya, itulah pilihan di dunia maya. Saya tidak memposting, bukan berarti saya tidak menyukai postingan status orang lain yang seperti itu. Saya suka melihat kebahagian dibagikan, tetapi saya sendiri tidak melakukannya karena itulah pilihan saya di dunia maya. Demikian pula orang yang memilih untuk memposting setiap moment kebahagiaannya, itulah pilihannya di dunia maya. Dan setiap orang punya penilaian masing-masing atas pilihan tersebut. Ada yang berpikiran bahwa yang suka memposting setiap hal dalam hidupnya adalah orang yang "suka pamer", dan ada juga yang berpikir bahwa orang yang tidak pernah memposting kehidupannya karena tidak memiliki sesuatu yang menarik untuk diperlihatkan. Ya, kita tidak bisa memaksa orang lain untuk memiliki pemikiran yang sama dengan kita.
Kembali lagi, semua adalah pilihan kita masing-masing, mau menjadi seperti apa dan bagaimana di dunia maya. Tidak perlu saling menyindir, bila tak suka tak perlu dilihat. Nah, pilihan kalian di dunia maya seperti apa, gaes???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar