Sabtu, 16 Oktober 2010

Perempuan, Pesona, dan Kelemahannya

Seindah-indahnya dunia ini, takkan lengkap bila tanpa adanya makhluk yang satu ini. Makhluk yang memang sengaja diciptakan Sang Pencipta untuk menambah keindahan dunia. Tetapi perempuan tidaklah hanya sekedar menjadi "makhluk penghias dunia", sebab di lain sisi dari kelemahlembutannya terdapat sebuah kekuatan untuk berjuang. Lihatlah beberapa pahlawan wanita kita seperti Ibu Kartini. Salah satu pejuang perempuan terbaik yang dimiliki bangsa kita.
Pesona seorang perempuan bukan hanya bisa menghanyutkan seorang pria tetapi juga menghanyutkan dunia . Namun demikian, perempuan tetaplah sosok yang lemah, bukan juga lemah secara fisik, tetapi juga lemah hatinya. Kelemahan hati itu terutama nampak ketika ia sedang jatuh cinta dan ketika ia tersakiti hatinya.
Suatu hari seorang gadis belia datang ke salah satu rumah di kompleks tempat tinggal kami. Dia mencari seorang pria yang sesungguhnya tak tinggal di situ, tetapi kami mengenal pria itu. Setelah mewawancarainya kami pun mengetahui bahwa ia masih kelas III SMK, masih sangat muda. Tetapi ia mati-matian mencari pria itu hanya sekadar untuk meminta kejelasan atas hubungan mereka, karena konon kekasih pria itu bukan hanya dirinya. Gadis itu terus saja menunggu dan tak mau pulang. Bila dipikir secara logika untuk apa dia harus sedemikian "ngototnya" hingga harus seperti itu. Dan semua itu adalah karena perempuan adalah sosok yang lemah hatinya.
Jika kita melihat contoh kasus tersebut, bisalah kita membayangkan betapa perempuan akan dengan mudahnya menjadi rapuh, depresi, dan frustasi hanya karena "cinta", karena tak mampu mengendalikan hati. Hati yang terlalu lemah dan bahkan me-nonrasionalkan pikirannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar